Senin, 30 Juli 2018

Keracunan Clupeotoxin

Fakta tentang Keracunan Clupeotoxin

    Keracunan Clupeotoxin terjadi pada manusia yang memakan ikan yang terkontaminasi dengan racun.
    Toksin ini (racun) terjadi pada ikan pemakan plankton, seperti
        ikan haring,
        teri,
        bonefish,
        slickheads,
        tarpons, dan
        ikan sarden.
    Ikan ini ditemukan di perairan pesisir Afrika, Karibia, dan Indo-Pasifik.
    Clupeotoxin lebih sering ditemukan pada ikan yang ditangkap di musim panas.
    Toksin terkonsentrasi pada organ ikan dan tidak berasa dan tidak berbau.
    Identitas racun tidak diketahui.
    Toksisitas tidak tergantung pada kesegaran atau ukuran ikan.
    Racunnya tidak rusak ketika ikan dimasak.

Gejala Keracunan Clupeotoxin

    Gejala keracunan clupeotoxin dimulai 30-60 menit setelah mengonsumsi ikan yang terkontaminasi.
    Orang yang diracuni bisa mengalami mual, muntah, diare, sakit perut, mulut kering, rasa logam, sakit kepala, berkeringat, kedinginan, pusing, dan jantung serta laju pernapasan yang meningkat.
    Bibir, jari, hidung, dan jari kaki bisa menjadi biru diwarnai.
    Orang yang diracuni bisa menjadi sangat pusing, dan tekanan darah orang itu bisa turun.
    Kematian terjadi pada sekitar 50% orang yang diracuni oleh clupeotoxin.

Pengobatan Keracunan Clupeotoxin

    Bagikan Kisah Anda

    Muntah harus diinduksi jika orang yang diracuni bangun dan waspada dan sudah makan ikan dalam 3 jam terakhir.
    Menjaga hidrasi. Cairan intravena mungkin diperlukan untuk mual dan muntah yang tidak terkendali.
    Tidak ada obat penawar khusus yang tersedia.

Kapan Harus Melakukan Perawatan Medis untuk Clupeotoxin

Carilah perawatan medis sesegera mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar